Posts

Showing posts from October, 2016

MENDIKBUD MEMUJI IGI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI GURU YANG BANYAK DIHARAPKAN

Image
Rasa syukur kami ucapkan begitu Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim memberitahukan bahwa surat   yang kita layangkan ke Mendikbud hampir tiga bulan lalu akhirnya mendapatkan tanggapan. Kejadian itu tepat setelah para Tetua (baca: Pembina IGI) berdiskusi akan pentingnya menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, khususnya Kemendikbud di grup khusus.  Ketum IGI mendapat informasi bahwa pada tanggal 28 Oktober 2016 IGI akan diterima untuk beraudiensi dengan menteri pendidikan dan kebudayaan RI, Prof. Dr Muhajir Effendi. Bagi IGI ini adalah moment yang tepat karena kami para pengurus pusat IGI bersama-sama dengan pengurus wilayah DKI Jakarta dan Banten serta beberapa pengurus daerah bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan Mendikbud tepat pada hari Sumpah Pemuda. Sebuah hari bersejarah yang mempersatukan para pemuda Indonesia 88 tahun yang lalu untuk bersumpah setia demi menjaga persatuan dan kesatuan  tanah air, bangsa. dan bahasanya. Semangat Sumpah Pemuda  tentu saja menyelimuti hati p

Menggagas Kanal Baru “SERDU SAGUSATAB” di TOT Literasi Produktif IGI.

Image
oleh: Sukari – Gresik, Jawa Timur Menjadi salah satu peserta pada kegiatan IGI Pusat pada tanggal 6 sd 9 Oktober di LPMP Surabaya adalah sebuah kehormatan karena bisa bertemu dengan 150 guru guru hebat ala Ikatan Guru Indonesia. Keterlibatan IGI Kabupaten Gresik dalam kegiatan ini merupakan reward dari Pimpinan Pusat IGI yang memberikan kesempatan pada IGI daerah yang anggotanya lebih dari 150 di SISFO keanggotaan http://anggota.igi.or.id . Awalnya kegiatan TOT Literasi Produtif ini untuk IGI kabupaten Gresik akan saya wakilkan pada wakil ketua atau bidang yang menangani program Sagusatab. Mengingat rutinas harian yang saya lakukan adalah melakukan bantuan supporting Dapodikdasmen kepada operator sekolah yang mengalami kesulitan, dan bertepatan juga saat kegiatan TOT Literasi itu akan direncanakan pertemuan untuk membahas penulisan seri panduan Dapodikdasmen 2016 Kemdikdibud. Setelah dilakukan Musyawarah terbatas, akhirnya yang mewakili IGI Gresik pada tanggal 6 sd 9 Oktober 2016 adala

TAB SAMSUNG A8 DUKUNG LITERASI BERBASIS IT

Image
OLEH : SUDARWOTO Pengurus IGI Gresik             Alhamdulillah saya akhirnya dapat bergabung dengan guru-guru hebat seluruh Indonesia dalam Training Of Trainer produktif berbasis  IT yang dilaksanakan oleh IGI pusat dari tanggal 6 – 9 Oktober di Gedung LPMP Jawa Timur. Begitu hebatnya kegiatan ini sehingga seluruh kegiatan sepenuhnya menggunakan tablet pintar Samsung A8, karena demikian canggihnya sehingga seluruh kegiatan TOT cukup menggunakan  Tab Samsung A8. Saya termasuk orang yang sangat beruntung, karena produk samsung ini sudah saya gunakan selama saya mengajar di sekolah, sehingga sudah cukup familiar dengan fitur-fiturnya.  Setelah mas Banu dari P.T. Samsung Electronics Indonesia menjelaskan optimalisasi Tab A8 ternyata memang luar biasa, tablet canggih ini dapat digunakan untuk menulis dengan mulut, membaca dengan telinga, mengajar tanpa kertas dan presentasi tanpa kabel. Foto bersama Ketum IGI, Sekjend IGI dan Pak Banu Samsung             Untuk menuju LPMP, saya yang dari Gr

IGI KOMUNITAS UNTUK BERBAGI

Image
OLEH : SUDARWOTO Pengurus IGI Gresik Pada November 2008 saya diajak mas Mohammad Ihsan (Sekjend IGI) mengikuti seminar dengan tema “Menuju Kebangkitan Guru Indonesia” dengan narasumber bapak Dr. Baedhowi (Dirjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional) dan Dr. Indradjati Sidi (mantan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah / ketua dewan pembina Klub Guru) di kantor TELKOM Ketintang Surabaya. Seminar ini ternyata diselenggarakan oleh “Klub Guru” yang sekarang berubah nama menjadi IGI (Ikatan Guru Indonesia), begitu berkenalan dengan Klub Guru saya langsung tertarik ikut bergabung dengan organisasi baru ini, apalagi saya melihat paparan program dari mas Ihsan yang sangat memukau. Kehadiran Klub Guru saat itu ibarat OASE di gurun, karena selama ini profesi guru sering dipandang sebagai profesi pilihan terakhir, sering dimarjinalkan dan dijadikan komoditas politik, sementara organisasi profesi yang ada belum mampu menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi para guru, ketika guru menghadapi masalah,